Pages

Being alone is not so bad

Saturday, September 10, 2022



Memasuki bulan September, aku mulai merefleksi bagaimana 2022 berlalu sejauh ini. That reflective mode menjadi semakin kuat di jam-jam tengah malam akhir pekan seperti sekarang. 


Jika aku melihat ke belakang, sejujurnya tahun ini adalah salah satu tahun paling menarik dan menyenangkan yang pernah aku lalui selama 20 tahun sekian aku menjalani hidup. Aku bisa pindah ke lingkungan yang lebih baik (tidak perlu lagi stress melihat kemacetan tidak wajar yang disebabkan oleh truk tanah dan jalan rusak), resign dari kantor toxic, dan dapat pekerjaan baru yang way much better (even better than my expectation). 


Tetapi tahun ini juga menjadi tahun yang paling sepi. 


Tenang saja... kesepian ini adalah kesepian yang dengan legowo aku akui dan terima. 


Amazing things truly happened but perhaps it’s the reason why on the other hand, it costed me my potential relationships. Untung saja aku tidak sedih atau galau, walau harus diakui kalau kadang aku masih teringat akan kenangan yang kubuat dengan mereka. But I know I only miss the company karena aku sendirian sehingga kadang-kala merasa sangat sepi. Kalau aku duduk dan merenungkan pro dan kontra untuk tetap bertahan mengupayakan hubungan baik dengan merekaeven for the sake of friendships or whatsoever—yang ada cuma merugikan aku saja; menjadi korban waktu dan yang paling penting menjadi korban perasaan. 


Apalagi setelah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan di bulan Agustus lalu, aku memutuskan untuk tidak mengejar dan tidak berharap lebih. 


Aku memutuskan untuk bersikap indifference terhadap relationship (ini berlaku entah untuk hubungan pertemanan maupun romantis). Kalau mereka welcome dengan aku yang ‘merecokikehidupan mereka, effort-ku pun akan lebih. If I’m not feeling their vibe, ya aku akan mulai mundur teratur untuk memberi mereka ruang serta mulai consider apakah it’s even worth to put an extra effort. Aku tidak mau menjadi gangguan di hidup mereka. Yang lebih penting, aku tidak punya energi ekstra untuk dihabiskan oleh perasaan sakit hati. 


Merantau di daerah baru dengan mayoritas kawan baik yang tinggal jauh dan sibuk dengan hidup mereka sendiri, tidak dekat dengan saudara, dan lagi sebagai wanita single yang sekarang sudah tidak punya crush sama sekali, I have to admit that loneliness feels like a highlight of my 2022 so far. 


At the same time, I'm getting used to it dan sekarang aku memutuskan untuk lebih fokus mencintai diriku sendiri. 


Termasuk menikmati waktu-waktu sepi itu. 


 


Jakarta, 

 

11 September 2022